Menguat 47 Poin Pagi Ini, Rupiah Diyakini Masih Dalam Tekanan Lanjutan
Thursday, April 18, 2024       09:14 WIB

Ipotnews - Kurs rupiah diprediksi terus melemah terhadap dolar hari ini, karena masih tertekan oleh sinyal bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve yang belum bisa memangkas suku bunga acuan dan ketegangan geopolitik antara Iran - Israel.
Mengutip data Bloomberg pada Kamis (18/4) pukul 09.08 WIB, kurs rupiah sedang diperdagangkan di level Rp16.173 per dolar AS, menguat 47 poin atau 0,29% dibandingkan Rabu sore (17/4) di level Rp16.220 per dolar AS.
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan bahwa pelemahan mungkin masih membayangi pergerakan rupiah hari ini terhadap dolar AS. "Penyebabnya karena pelaku pasar masih mewaspadai ekskalasi konflik di Timur Tengah dan sinyal the Fed mungkin akan menunda kenaikan suku bunga acuannya karena inflasi AS sulit turun," kata Ariston dalam keterangan tertulis, pagi ini.
Yield obligasi pemerintah Indonesia bergerak naik tajam pada perdagangan kemarin. Yield tenor 1 tahun naik dari 6,4% ke 6,83%, dan tenor 10 tahun dari 6,93 ke 7,03%. "Kenaikan yield ini bisa mengindikasikan tekanan jual yang tinggi keluar dari pasar obligasi Indonesia dan memberikan tekanan ke rupiah," ujar Ariston.
Tapi di sisi lain, indeks dolar AS pagi ini terlihat sudah bergerak turun dari 106,2 ke kisaran 105,9. Konsolidasi dolar AS ini bisa membantu rupiah tidak melemah terlalu jauh hari ini.
"Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp16.250 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran Rp16.180 per dolar AS," pungkas Ariston.(Adhitya)

Sumber : admin